SELAMAT DATANG DI BLOK SDN PASEBAN O1, KENCONG, JEMBER

SELAMAT DATANG DI SITUS KAMI, Sebagai warganegara yang sadar akan tanggung jawab pada bangsa, dan negara. Kami persembahkan lewat media ini, ide, dan gagasan untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Rabu, 26 Desember 2012

STRUKTUR KURILULUM 2013 DIBANDING KTSP

Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan. Dalam Kurikulum sekarang (KTSP), materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Misal, untuk kurikulum SMP dan MTs, terdiri dari 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri yang harus diberikan kepada peserta didik.  
Pada Kurikulum 2013 nanti, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu antara lain :
1.  Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat                dikurangi menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-          IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-          IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-          Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta 
           Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-          Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
2.             Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses
                 pembelajaran dan penilaian
3.             Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 
                dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-        TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata 
           pelajaran, tidak berdiri   sendiri
-          Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
-          Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
4.      Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian

Untuk lebih jelas melihat perbedaan struktur kurikulum, dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Struktur Kurikulum SD






Struktur Kurikulum SMP

Kamis, 21 Juli 2011

PERPUSTAKAAN Sebagai Pusat Sumber Belajar Siswa SDN Paseban 01





   
Koleksi Buku Referensi Perpustakaan SDN Paseban 01


Koleksi Buku Referensi Perpustakaan SDN Paseban 01

 AGUNG BAHRONI Pemegang Kendali Perpustakaan

Koleksi Buku Referensi Perpustakaan SDN Paseban 01

Minggu, 19 Juni 2011

Peristiwa SDN Gagel 02 Merupakan Sebuah Gunung Es


Peristiwa nyontek masal yang terjadi di SDN Gagel 01 Tandes Surabaya pada UN lalu merupakan gambaran kegagalan penddikan di Indonesia. Apalagi kejadian tersebut dilakukan pada pendidikan dasar.  Dimana anak-anak didik masih memerlukan keteladanan dari guru-gurunya. Anak-anak didik masih melihat guru sebagai sosok yang sempurna, yang patut digugu dan ditiru. Tingkat kepercayaan anak-anak di pendidikan masih tinggi, bahkan lebih tinggi dari orang tuanya. Anak-anak SD lebih mempercayai gurunya dari orang tuanya.  Jika demikian keadaannya, maka mereka akan kehilangan teladan dari sosok idolanya di sekolah. Padahal mereka masih membutuhkan sosok guru sebagai model untuk dijadikan contoh dalam kehidupannya. Apalah artinya mereka diberi pelajaran mora pada mata pelajaran Pendidikan Agama. Sia-sialah guru agama mereka menanamkan akhlak-akhlak terpuji, jika mereka diajak untuk melakukan tindakan tercela yang notebane dilakukan oleh gurunya sendiri. Yang seharusnya mereka diberi contoh nyata tindakan-tindakan yang mencerminkan akhlak terpuji ( Jujur, ikhlas, amanah, tolong menolong, dst.)  , Sebagai seorang pendidik penulis merasa   miris, mau dibawa mereka.  Jangan salahkan mereka jika mereka kelak menjadi pembohong, pengkhianat, pendengki, tidak ikhlas dalam berbuat sesuatu, koruptor,  dan apalah lagi namanya.
Sebenarnya mereka adalah korban dari egoisme pengelola pendidikan di negeri ini, baik di sekolah atau pada tingkat yang lebih tinggi yaitu UPTD, Dinas Pendidikan dan seterusnya. Mereka (guru) malu jika perolehan nilai UN siswanya rendah, tetapi tidak merasa malu dan berdosa jika siswanya berakhlak dan berbudi pekerti rendah.  Sebaliknya mereka bangga jika siswa-siswanya memperoleh nilai tinggi, tak perduli bagaimana cara memperolehnya. Banyak cara yang dilakukan guru untuk mendongkrak perolehan nilai UN siswa, misalnya dengan mengatur tempat duduk siswa peserta ujian sedemikian rupa, yaitu penempatan siswa yang diaggap mampu supaya dapat membantu teman-temannya yang lemah. Kemudian seperti yang terjadi di SDN Gagel 02,  siswa yang dianggap mampu harus membantu teman-temannya dengan memberi contekan jawaban soal ujian. Selanjutnya pihak sekolah telah mengatur kesepakatan dengan sekolah lain dalam hal kepengawasan UN. Mereka sepakat agar pengawas tidak terlalu melonggarkan aturan dan tata tertib ujian, agar anak-anak dapt kesematan melakukan pelanggaran sebagaimana diinstruksiakan oleh gurunya. Dan masih banyak trik-trik lain yang tak mungkin penulis paparkan di sini. Dan ini sudah lama terjadi.
Penulis berkeyakinan peristiwa ini (nyotek masal) di SDN Gagel 02 Surabaya bukan satu-satunya di Indonesia. Boleh jadi merupaka puncak dari gunung es di tengah lautan. Yang terjadi di tempat lain tidak (belum) terlihat. Karena di tempat tersebut tidak (belum) ada Alif di situ. 

Rabu, 15 Juni 2011

PELEPASAN & PENYERAHAN SISWA KELAS VI

           Tahun pelaljaran 2010/2011 telah berakhir. Hal itu ditandai dengan dilaksanakannya ujian-ujian. yaitu ujian sekoalah (US), ujian nasional (UN), dan ujian akhir semester. Sebagai salah satu syarat untuk menentukan apakah seorang siswa naik kelas, lulus, atau tidak. Sebagai tanda untuk mengakhiri tahun pelajaran 2010/2011 di SDN Paseban 01, hari Rabu 15 Juni 2011 telah  dilakukan acara Pelepasan dan Penyerahan Siswa Kelas VI tahun 2010/2011. Yang dilakukan secara sederhana di ruang kelas VI SDN Paseban 01.
            Dalam acara tersebut, kepala sekolah yaitu Ibu Ninik Sumini,S.Pd. telah menyerah kepada wali murid secara simbolis siswa-siswi kelas VI yang telah menyelesaikan pendidikannya di SDN Paseban 01 setelah menempuh pendidikan di SDN Paseban 01 sejak enam tahun lalu.
            Selain itu kepala sekolah juga menyampaikan secara panang lebar tentang program-program yang telah dilaksanakan , maupun yang belum terlaksana, misalnya mengalakkan kegiatan ekstra kurikuler dan seterusnya. 
            Usai kepala sekolah menyampaikan sambutannya sekaligus penyerahan siswa kelas VI pada wali murid, acara dilanjutkan dengan sambutan dari mbak Luluk selaku wakil dari wali murid kelas VI .  Dalam sambutannya Luluk menyampaikan ucapan terimakasih atas layanan dan bimbingan yang diberikan oleh semua Bapak dan Ibu Guru di SDN Paseban 01. 
            Acara diakhiri dengan sambutan dari Bapak Mujaki selaku tokoh masyarakat. yang sekaligus menutup acara Pelepasan siang itu dengan doa. 

Jumat, 06 Mei 2011

Bahasa meng-Awal Ilmu dan Teknologi


Mari kita hitung, berapa kalimat / kata yang kita ucapkan sejak kita bangun tidur sampai tidur lagi. Wah... mana sempat menghitung.. nggak lah. Kalau dihitung pasti banyak sekali. Begitulah kita-kira.....
Tahukah Anda kita sebagai manusia tak pernah berhenti menggunakan bahsa sejak bangun tidur sampai pergi tidur lagi. Kita menggunakan bahasa bukan saja saat berkomunikasi dengan orang lain. Saat kita sendiripun kita juga menggunakan bahasa. Lhoo koq gitu ?   Iya lah.. coba saya mau tanya, pernahkah Anda melamun, berhayal, atau berandai-andai ?  Nah saat kita dalam kondisi berandai-andai, melamun, atau berhayal kita juga menggunakan bahasa. Termasuk  ketika saya berfikir untuk menulis ini juga menggunakan bahasa.
Bahasa merupakan sesuatu yang diklaim hanya dimiliki oleh makhuk yang bernama manusia. Hewan dan tumbuhan tidak memiliki bahasa. Lhoo lalu bagaimana dengan malaikat, jin, dan syetan ?  wah.. kalau yang ini urusan makhuk ghoib, tanya aja pada ahlinya.
Sebagai hal manusiawi, bahasa digunakan manusia sebagai alat komunikasi yang utama. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan keingingan, gagasan, dan perasaannya pada yang lain. Tentu saja harus ada kesamaan bahasa antara penyampai dengan penerima. Inilah dalam ilmu linguistik para ahli mengatakan bahasa muncul dari adanya kesepakatan pengguna bahasa dalam kelompok, dan bersifat sewenang-wenang. Karena kemunculannya didasari oleh hal tersebut itulah, akibatnya hampir setiap kelompok masyarakat, suku, dan bangsa yang ada di dunia ini memiliki bahasa masing-masing.
Apa hakekat bahasa ?
Wah .... ini pertanyaan yang cukup dalam, yah hakekat bahasa. Bahasa merupakan simbol/lambang dari sesuatu yang ada di alam pikiran kita yang kita namakan konsep. Simbol/ lambang itu ada yang berbentuk bunyi yang berasal dari alat ucap yang ada di dalam rongga mulut kita. dan simbol  yang berupa gambar/tanda. Jika simbol itu berupa bunyi alat ucap kita sebut bahasa lisan. Dan jika simbol yang digunakan berupa tanda/gambar/ huruf  kita sebut dengan bahasa tulis.
Sekarang saya mau tanya. Coba apa yang ada dalam benak Ada jika anda melihat simbol berikut [m-e-j-a] ? sudah pasti Anda membayangkan benda terbuat dari papan, berbentuk persegi, memiliki 4 kaki, dan digunakan untuk meletakkan komputer dsb. Tentu saja benda seperti itu akan disimbolkan berbeda oleh masyarakat Inggris, sebab mereka akan melambangkan benda itu dengan simbol [ t-e-a-b-l-e ].
Dalam dunia sains, para ahli menggunakan bahasa sejak menggagas sesuatu, mekakukan riset, sampai mensosialisasikannya pada masyarakat. Dalam kegiatan ini khususnya pada tahap sosialisasi tentu saja para ahli harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh audiennya. Demikian juga masyarakat yang ingin belajar sesuatu ilmu tertentu harus menguasai bahasa yang digunakan oleh nara sumber ilmu. Hal ini sangat mutlak karena semua konsep dismpaikan dalam bentuk simbol-simbol bahasa baik simbol berbentuk bunyi, maupun berbentuk simbol visual berupa huruf.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penguasaan ketrampilan berbahasa baik lisan maupun tulis, mutlak diperlukan untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
( Bersambung )

Selasa, 29 Maret 2011

Mereka Generasi Masa Depan Bangsa.

Beasal dari keluarga sederhana, yang tinggal di desa kecil dekat pantai selatan Kabupaten Jenber. dengan lingkungan sosial yang kurang mendukung pada pendidikan, tidak membuat semangat mereka mengendur untuk meraih masa depan.
Itulah semangat anak-anak pantai selatan desa Paseban, kecamatan Kencong, Kabupaten Jember. Desa  nelayan yang terletak jauh dari pusat kabupaten Jember berjarak sekitar 65 km arah batar daya. Semangatnya harus tetap menyala, dan tak boleh padam gemi masa depan mereka, mereka juga anak bangsa ang berhak untuk maju menyongsong masa depannua yang lebih gemilang. Mereka juga anak bangsa yang memeiliki hak yang sama untuk mengisi kemerdekaan negeri ini dengan karya-karya terbaiknya.